Manfaat Fitokimia pada Sayur dan Buah


Menurut situs Wikipedia, fitokimia atau fitonutrien, adalah segala jenis zat kimia yang berasal dari tumbuhan termasuk sayuran dan buah-buahan. Bagi tubuh kita termasuk si kecil, zat fitonutrien ini memiliki dampak menguntungkan bagi kesehatan. Meski dibutuhkan dalam jumlah sedikit, zat fitokimia memiliki peran penting dalam proses pencegahan beberapa jenis penyakit.
Para ahli menggolongkan fitonutrien ini kedalam zat non-gizi karena ketiadaan zat-zat ini tidak akan mengganggu proses metabolisme dan tidak akan menimbulkan penyakit defisiensi. Bagi tumbuhan sendiri, zat ini digunakan dalam upaya melindungi mereka dari serangan penyakit, luka, serangga, sinar ultraviolet, polusi, panas berlebih, dan racun.

Jenis fitokimia dalam buah dan sayuran

Sampai saat ini ada lebih dari 25.000 jenis fitokimia yang sudah diketahui oleh manusia, beberapa diantaranya sudah cukup familier di telinga kita, misalnya beta-karoten. Senyawa yang banyak ditemukan dalam sayuran yang berwarna oranye termasuk wortel dan tomatini telah di gadang-gadang sebagai zat yang baik untuk kesehatan mata. Selain beta-karoten, masih ada banyak jenis fitonutrien lainya seperti katecin, likopen, flavonoid, isoflavonoid, asam elegat, karotenoid, dan kuersetin.

Zat fitonutrien paling populer untuk kesehatan balita


1. Karotenoid. Setidaknya ada 600 jenis karotenoid dalam sayuran dan buah yang berwarna kuning, oranye, dan merah. Dalam tubuh si kecil zat karotenoid ini berperan sebagai antioksidan yang mampu menangkal pengaruh jahat radikal bebas.
2. Asam elegat. Zat yang satu ini banyak ditemukan pada buah stroberi, rasberi, dan buah delima. Didalam tubuh, asam elegat ini mampu melindungi tubuh dari berbagai jenis kangker, serta menetralkan zat kimia pemicu kangker dalam tubuh
3. Flavonoid. Sebagian besar dari zat fitonutrien masuk kedalam kategori flavonoid, dan banyak ditemukan dalam berbagai jenis sayuran, buah-buahan, termasuk daun teh. Ada tiga jenis flavonoid yang cukup terkenal yaitu katein, hesperidin, dan flavonol. Buah dan sayur yang kaya akan zat tersebut diantaranya: apel, anggur, buah beri, lemon, daun teh, dan bawang merah. Flavonoid telah dihubungkan dengan proses penyembuhan asma, radang, dan beberapa jenis kangker.
4. Glukosinolat. Beberapa sayuran termasuk brokoli, kubis, dan kale diketahui mengandung fitokimia jenis ini dengan kadar yang cukup tinggi. Zat tersebut dipercaya mampu menghambat pertumbuhan sel kangker.
5. Resveratrol. Zat ini banyak ditemukan dalam buah anggur dan berperan sebagai antioksidan sekaligus anti radang. Beberapa hasil penelitian menunjukan resveratrol berpeluang menurunkan resiko penyakit jantung dan kangker.

Berapa banyak fitonutrien dibutuhkan si kecil dalam sehari?

Khusus untuk zat fitokimia ini, sampai sekarang belum ada ketetapan baku mengenai jumlah asupan ideal per hari bagi balita ayah bunda. Namum Pedoman Umum Gizi Seimbang dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2002 menyebutkan bahwa panduan konsumsi sayur dan buah yang mengandung fitokimia untuk balita dalam sehari adalah:
Anak usia 1-3 tahun:
  • Buah 3 potong ukuran sedang
  • Sayuran  1 ½ gelas
Anak usia 4-5 tahun:
  • Buah 3 potong ukuran sedang
  • Sayuran 2 gelas
Meski diperlukan dalam jumlah yang sedikit, zat fitokimia sangat penting untuk kesehatan tubuh, apalagi bagi si kecil yang masih dalam masa pertumbuhan. Oleh karenanya pastikan sayuran dan buah segar menjadi bagian dari menu si kecil setiap harinya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama